Minggu, 29 Agustus 2021

Ledakan Para Penyair Pulau Garam Madura

Ketam Ladam Rumah Ingatan, Antologi 41 Penyair Muda Madura

Ahmad Muhli Junaidi *
MataMaduraNews.com, 10 Okt 2016
 
Munculnya penulis-penulis Madura dalam kancah sastra Indonesia tergolong agak lambat. Baru pada pertengahan 1960-an ada dua penulis dari Madura yang karangan-karangan mereka dimuat dalam majalah sastra bergengsi, yaitu Sastra dan Horison. Mereka adalah M. Fudoli Zaini dan Iskandar Zulkarnaen. (Prof. Dr. Abdul Hadi W.M.)
 
Apa yang disinggung oleh sastrawan senior Madura di atas memang sangat tepat. Generasi Madura terlambat dalam menyongsong perkembangan dunia sastra Indonesia. Sehingga harus membutuhkan waktu kurang lebih 60 tahun sejak para Pujangga Baru mengorbit dunia sastra Indonesia yang dimulai oleh angkatan Balai Pustaka, 1920-an, sampai 1960-an. Tahun-tahun itu merupakan perseteruan sastrawan beraliran kiri yang berkumpul dalam LEKRA dan LKN. Dengan sastrawan berhaluan kanan yang mendirikan organisasi kebudayaan bernama LESBUMI, perkumpulan sastrawan dari NU, menjelang GESTAPU tahun 1965. Satu alasan mengapa orang-orang Madura terlambat melek sastra Indonesia adalah keterlambatan mereka mengakomodir bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan di pesantren-pesantren pulau Madura. Sebab, perkembangan sastra di Madura terkini tidak lepas dari literasi yang digalakkan oleh pondok pesantren yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam tiap proses kegiatan pendidikannya, baik sacara formal di sekolah, maupun non formal di pengajian kitab secara sorogan dan batonan.
 
Hal di atas sangat jelas terekam dalam ‘Ketam Ladam Rumah Ingatan’, sebuah antologi puisi penyair muda Madura yang memuat 41 sastrawan muda di bawah umur 30 tahun (hlm. 239-257). Dari 41 penyair Madura ini, 31 diantaranya lahir di Sumenep, 6 penyair lahir di Pameksaan, 2 penyair lahir di Sampang, dan 2 penyair terakhir lahir di Bangkalan. Dan yang spektakuler, dari 41 sastrawan muda Madura ini hampir semuanya adalah alumnus pondok pesantren yang dalam sistem pembelajarannya menggunakan bahasa Indonesia. Jika mengacu kepada sistem pembelajaran dengan pengantar bahasa Indonesia ini, maka sangat jelas peranan pondok pesantren Annuqayah akan sangat nampak. Hal ini tergambar dalam buku di atas, bahwa lebih 95% dari 41 penyair muda tersebut pernah atau sedang menimba ilmu di lembaga keislaman tertua dan terbesar di Sumenep ini.
 
Hubungan erat antara bahasa Melayu (nama dahulu sebelum diresmikan menjadi bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda, 1928), dengan dunia perdagangan dan dakwah Islam di nusantara memang sangat nyata. Bukti sejarah ini tidak akan mungkin dihapus dalam lembaran pembentukan nasionalisme Indonesia, bahwa selama hampir 7 abad bahasa Melayu menjadi lingua franca (basantara) dan menjadi pioner pemersatu umat Islam nusantara. Dengan demikian, wajar sekali jika lembaga pondok pesantren sebagai wadah dakwah Islam lebih lanjut, sekaligus menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar dakwah dan pendidikannya, dapat menelorkan literasi yang mumpuni dalam dunia sastra. Apalagi dunia pesantren sangat akrab dengan dunia sastra Arab, biasa dikenal dengan Balaghah, yang pengaruhnya dalam sastra Indonesia sangat mendalam. Inilah mungkin sekelumit jawaban mengapa santri dan alumnus pondok pesantren Annuqayah dapat meledakkan kesusastraaan Indonesia dengan generasinya yang tersimpul dalam buku ini, lebih-lebih pada dekade 2000-an, sebagaimana disinggung secara tersirat oleh Abdul Hadi W.M (hlm. 224).
 
Sedikit kita tengok bagaimana ‘ledakan’ kepenyairan santri dan alumnus Annuqayah dalam buku ini. Ahmad Subki dengan ‘Nila Rindu’nya misalnya. Dia mencoba mengeksplorasi akar budaya dan lingkungan keislaman orang Madura (hlm. 17). Badar Adiluhung dengan ‘Kerangka Bambu’nya yang mengelegar dangan bait kata ‘bambu pagan diterjang ombak, menancap ke dasar laut……akrab dengan desir angin dan gemuruh’ (hlm. 25). Baca pula apa yang ditulis oleh Bernando J. Sujibto dengan ‘Menunggu Matahari Pulang Di Hierapolis’, kemudian dalam sajak ‘Jalan ke Bukit itu Setiap Hari Berubah’ (hlm. 30-34). B.J., demikian panggilan akrab keseharinnya, telah begitu baik menggambarkan suasana di mana ia tinggal sampai saat ini. Dalam pandangan Abdul Hadi W.M., sajak B.J. telah betul-betul matang dan dapat digolongkan sebagai sajak impresionis (hlm.231), yang menekankan kepada kesan pribadi penulis atas tempat yang ia kunjungi, yakni Hierapolis, sebuah tempat peninggalan kekaisaran Romawi di Turki. Serta masih banyak lagi lembar demi lembar yang dipoles menjadi sajak luar biasa oleh santri dan alumnus Annuqayah di sepanjang buku ini.
 
Daya tarik lain dari buku ini adalah, selain di atas tentu, semua tim penggarapnya, dari sang editor, yakni Jamal D. Rahman, Redaktur Majalah Sastra Horison, kurator yang dipilih adalah M. Faizi dan Syaf Anton Wr., dua orang Madura yang masuk ke tataran sastrawan nasional Indonesia. Sampai perancang sampul, perancang isi, pemeriksa aksara dan penyelaras lukisan buku, yakni Shohifur Ridho Ilahi, Raedu Basha, dan BH. Riyanto, adalah mereka orang-orang Madura yang menjadi penggerak sastrawan muda Madura.
 
Barangkali yang patut disayangkan dengan terbitnya buku menarik ini ialah nihilnya para penyair muda Madura yang berasal dari golongan perempuan. Dari 41 sastrawan muda Madura, yang mewakili komunitas kaum perempuan Madura hanya Nurul Ilmi El-Banna, alumni pondok pesantren Annuqayah Daerah Nirmala (Lubtara). Oleh Jamal D. Rahman tidak dijelaskan mengapa sastrawan putri Madura jarang terangkat ke permukaan, padahal yang diseleksi oleh para kurator mencapai 131 penyair muda Madura. Benarkah diantara 131 orang penyair tersebut yang mewakili kalangan putri hanya satu? Jika demikian, timbul pertanyaan runtutan, mengapa kepenyairan perempuan muda Madura sangat jarang? Apakah ini akibat pembinaan yang salah ataukah minat perempuan muda Madura pada sastra sangat lemah? Semoga sinyalemen saya ini ke depan menambah gairah para remaja putri Madura untuk menambal kekurangan dari kaumnya, sehingga nanti, sastrawan Madura bukan hanya dari kalangan Adam saja, tetapi kaum Hawa-nya ikut terangkat ke permukaan jagat sastra Indonesia. Bravo sastrawan Madura!
 
Judul: Ketam Ladam Rumah Ingatan
Penulis: Antologi, 41 Penyair Muda Madura
Editor: Jamal D. Rahman
Kurator: M. Faizi dan Syaf Anton Wr.
Penerbit: LSS Reboeng, Jakarta
Cetakan I: 2016
Tebal: xxxii + 258 halaman
ISBN: 978-602-8966-82-5

*) Ahmad Muhli Junaidi , berkhidmat sebagai Guru Sejarah di SMA 3 Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep dan SMA Assalam Cenlecen, Pakong, Pamekasan, serta Guru PKn & IPS di MTs. 1 Putri Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. http://sastra-indonesia.com/2021/08/ledakan-para-penyair-pulau-garam-madura/

1 komentar:

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez