Rais Aam Forum Santri Nasional, Ahmad Syauqi menyarankan pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak bikin gaduh Pilpres 2019. Ia berharap para pendukung menjaga keharmonisan di Indonesia.
"Menurut saya, tantangan Pilpres kan bagaimana terutama untuk pasangan calon, pendukung dan relawannya perlu diperhatikan Indonesia ini tetap aman. Bagaimana mengampanyekan hal-hal yang membangun harmonisasi yang ada di Indonesia, bukan hal-hal yang memprovokasi sehingga bisa memancing kegaduhan. Iya, ini sangat rawan dan riskan sekali," ujar Ahmad Syauqi saat berbincang dengan detikcom di Pesantren An-Nawawi, Tanara, Banten, Minggu (16/9/2018). "Jangan sampai Indonesia ini ada keributan, yang akan rugi semua. Semua pihak akan rugi," imbuh putra Ma'ruf Amin ini.
Dia meminta para pendukung tidak saling serang di Pilpres 2019 karena jati diri Indonesia mengutamakan kesantunan dan keramahan. Generasi milenial, yang banyak menggunakan media sosial, juga diharapkan bisa menjaga keutuhan Indonesia.
"Iya yang harus perhatikan Indonesia bagaimana tetap aman, terkendali dan jangan sampai jati diri bangsa ini penuh kesantunan dan keramahan menjadi hilang. Generasi milenial yang gunakan di medsos menyadari bangsa ini milik kita menjaga bangsa ini, yang bisa menjaga bangsa ini generasi milenial," ucap Syauqi.
Pengasuh Pesantren An-Nawawi ini menyatakan pihaknya akan fokus terhadap program kampanye masalah ekonomi dan sosial, sehingga masyarakat bisa merasakan. Contoh pogram ekonomi yang sudah dilakukan pihaknya bersama beberapa sejumlah pihak antara lain budi daya singkong, vaname (udang), jagung dan padi.
"Seperti kita lakukan budi daya singkong, dengan beberapa pihak membangun sistem pertanian singkong yang profesional, bagaimana petani nantinya kami harapkan tidak hanya menghasilkan produk singkong yang baik, tapi bagaimana petani ini menjadi petani prenuer. Ini salah satu bukti pemberdayaan. Ada juga program budi daya vaname di laut, jagung dan ada juga tanaman padi bagaiman membangun sistemik, rapih artinya berkesinambungan. Petani bukan menghasilkan produk petani unggul tapi bagaimana petani prenuer. Fokus hal itu," jelas dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya turut melakukan pendekatan sosial dan harmonisasi agar Indonesia tetap utuh dan bisa saling menghargai. Ia menganjurkan masyarakat tidak usah terjebak dengan isu negatif.
"Bagaimana bangsa ini kokoh, saling menghargai bahwa kita ini satu bangsa, apapun latar belakangnya semua untuk satu Indonesia, ini yang terus gerakan kalau kami tidak terjebak pada isu yang sebetulnya tidak jelas kemana. Jadi tidak terjebak dan tidak terpancing tetap fokus program konkret," tutur Syauqi. (fai/haf)
https://news.detik.com/berita/4214720/putra-maruf-amin-imbau-pendukung-para-capres-tak-bikin-gaduh
https://news.detik.com/berita/4214720/putra-maruf-amin-imbau-pendukung-para-capres-tak-bikin-gaduh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar