Jumat, 26 Agustus 2011

Jejak Langkah Sanggar Belajar Bareng Gubug Liat

Rahmat Sularso Nh*
http://www.radarmojokerto.co.id/

Jombang sebagai kota dengan demografi yang strategis karena representatif dalam jalur transportasi, pergerakan ekonomi, serta arus kebudayaan. Tidak pelak kondisi ini benar-benar terasa dalam arus budaya yang terus berkembang dan mengalami kondisi bergeliat akhir-akhir ini semangat penggiat seni Jombang. Terlihat dari pelbagai kantong-kantong kesenian mulai berjalan dengan genre yang di bawanya.
Misalnya teater tidak henti melakukan pagelaran-pagelaran dari tiap gedung pertemuan Jombang, misalnya Mahasiswa STKIP PGRI Jombang mengadakan pentas studi tiap awal tahun. Belum lagi komunitas-komunitas teater seperti Komunitas Tombo Ati Jombang, tidak melewatkan menyelenggarakan pentas dalam rangka disnatalis maupun mengusung naskah-naskah dengan membicang persoalan sosial yang kadang kala masih terdapat benang merah terhadap relevansi kondisi sosial masyarakat Jombang.

Gebrakan lain pun coba dilakukan Teater Kopi Hitam Indonesia yang digawangi Cucuk Sp dengan rekan-rekan, mengusung konsep minimalis dan memanfaatkan ruang pementasan sebagai properti dalam mendukung pagelarannya. Ternyata memperoleh responsif dan apresiasi sangat positif, terbukti dengan menggelar pementasan keliling ke daerah-daerah yang sebelumnya sudah menjalin jejaring kebudayaan.

Kondisi tersebut ternyata dibarengi dengan geliat kantong sastra yang ada di Jombang tidak ingin melewatkan semangat kesenian yang mulai membakar. Geladak Sastra dari Komunitas Lembah Pring Jombang sebelumnya sudah memulai terlebih dahulu, di Pondok Pesantren pun turut memeriahkan oleh komunitas Kopi Sareng di Pondok Pesantren Tebuireng, Komunitas Koma dari Pondok Pesantren Tambakberas, serta santri-santri di Pondok Pesantren Rejoso Peterongan sudah mengusung gagasan sastra yang bersumber dari Pesantren maupun meloncat pagar di luar Pesanter. Adagium yang sudah di sampaikan itu menggambarkan atmosfir kesenian yang terdapat di Jombang telah semarak khusunya seni sastra dalam hal ini.

Menegok aktifitas tersebut Sanggar Belajar Bareng (SBB) Gubug Liat pun menampilkan ragam kegiatan sastra yang tidak jauh beda. Mulai dari diskusi, bedah buku, atau menyoal peristiwa tertentu. Seperti pengakuan Lurah Komunitas Lembah Pring Jombang, Jabbar Abdullah dalam SMS nya mengakatan setiap pertemuan, akan selalu terjadi interaksi dari yang hadir. Di situ akan terjadi pertukaran dan penularan informasi serta transformasi pengetahuan. Lebih dari itu, pertemuan adalah salah satu upaya menguatkan silahturrohim dan jejaring. Tidak lepas dari gagasan itulah SBB Gubug Liat mencoba membangun sinergitas yang harmonis antar elemen masyarakat kesenian serta bagi individu-individu yang berniat belajar kesusastraan Indonesia. SBB Gubug Liat pun bisa dikatakan menemukan roh nya ketika menangkap gairah dari gerakan Geladak Sastra Komunitas Lembah Pring Jombang dengan kesederhanaan mampu menciptakan ruang serta jaringan-jaringan baru terlepas dari lingkungan Jombang saja.

Setahun lebih SBB Gubug Liat berjalan, Jumatan Sastra yang sudah memasuki episode kedelapan dianggap ruang berlajar paling fleksibel dengan dilaksanakan setiap minggunya pada hari Jumat pukul 18.45 WIB di Gazebo STKIP PGRI Jombang. Bagi sebagian kawan ketika informasi pelaksanaan Jumatan Sastra mulai disebar melalui SMS atau jejaring sosial agaknya menganggap kegiatan itu cukup ekstrim kalau dilihat pada namanya. Semula memang dari diskusi biasa tiap pekannya, harapannya untuk membangun eksistensi dalam bersastra. Sebab dalam beberapa kesempatan pertemuan, pertanyaan-pertanyaan tentang aktivitas Gubug Liat seperti apa masih menjadi bayangan yang terus mengejar. Istilah Jumatan Sastra pun terceletuk pada pertemuan keempat, saat membahas tentang naskah monolog K O N D A N G karya Tedi Subohastowo. Jumatan Sastra kemudian menjadi istilah agenda mingguan SBB Gubug Liat sampai saat ini.

Berangkat dari sanalah, menghimpun kawan-kawan dari kebersamaan yang sudah terjalin sebelumnya dalam kegiatan selama studi di STKIP PGRI Jombang. Akhirnya berkelanjutan mengisi ruang sastra di Jombang, dengan diawali diskusi kelompok kecil secara berganti di rumah anggota sebab belum mempunyai sanggar, mampu dilanjutkan memfasilitasi membedah Menggugat Pertanggungjawaban Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri sebuah kumpulan esai Nurel Javissyarqy dalam Safari Sastra mengunjungi jejaring di sekolah. Saat itu yang menerima tawaran SBB Gubug Liat dengan belajar bareng peserta didik di sana adalah SMA Muhammadiyah 1 Jombang. Setelah itu menggagas diskusi rutin tiap minggu masih dengan konsep belajar bareng dan hingga saat ini sudah memasuki pekan ke sembilan bisa menampilkan sembilan pembahasan berkelaanjutan tiap minggu. Mengawali membincang mengenai Perjalanan Sastra Indonesia, Belajar Menulis yang Mudah dan Enak Dibaca pembahasnya M. Rifqi Rahman, mengapresiasi puisi-puisi Rangga Prayoga (mahasiswa STKIP PGRI Jombang), membedah naskah monolog K O N D A N G karya Tedi Subohastowo, tidak ketinggalan pengajar dari Kecamatan Perak Miftakhul Rozak menyajikan kumpulan puisinya dalam Bercinta Malam-malam untuk di gado bareng, cerpen Antara Jiwa, Keyakinan, dan Kepastian karya Ari Sintya (Mahasiswa STKIP PGRI Jombang), esai Aktualisasi Sastra Jawa di Era Sekarang karya M. A. Malik, pekan terakhir Sinau Puisi dengan keterlibatan semua kawan-kawan yang datang ke pembelajaran kontekstual membuat puisi.

Selanjutnya mengamati dari aktivitas sastra selama ini di Jombang yang berkutat pada tataran diskusi, bedah buku, ataupun melakukan pembacaan lainnya. Kiranya perlu gebrakan lain untuk memecah kejenuhan audience dengan membuka kesempatan membangun komunikasi lain dengan masyarakat di luar sastra. Misalnya mengajak kawan-kawan mahasiswa, pelajar, bahkan santri yang tertarik dan ingin belajar sastra. Bisa jadi menghindari pertemuan-pertemuan sastra hanya dengan orang-orang yang sama, baik berbeda penyelenggara dan acaranya. Proses pemberdayaan pun menjadi pilihan, misalnya membuat esai-esai ketika membedah karya keluarga besar SBB Gubug Liat di tunjang membawa referensi serta buku-buka yang bisa dijadikan rujukan ketika memberikan kritik. Terakhir mengadopsi dari proses pembelajaran di sekolah, melaksanakan pembelajaran kontekstual membuat puisi dengan menangkap ide-ide dari lingkungan sekitar untuk digambarkan kedalam bentuk puisi.

Menyelenggarakan dengan tempo berkesinambungan bukan berarti sejalan dengan kehendak yang sudah terbersit dalam angan. Hadangan timbul tenggelam datang dari berbagai sumber. Meskipun begitu tidak menjadi alasan mendasar sehingga harus menghentikan, bahkan ketika mengalami kevakuman beberapa waktu. Menumbuhkan memang berbeda ketika sudah merawat butuh konsistensi dan selalu tumakninah. Sehingga Jumatan Sastra pun tetap ada dalam gempita sastra meski membaca serta menulis masih tergolong aktifitas pribadi, bisa pula dilakukan secara komunal. Memasuki Bulan Ramadhan 1432 Hijriyah pun disiapkan formula baru agar lebih tepat dengan situasi dan kondisi. Meyesuaikan tema perbincangan, bahan pembelajaran, dan waktu pelaksanaan mau atau tidak tetap harus melebur.
Semoga semangat itu terus membara, bak Api Abadi.
__________
Rahmat Sularso Nh, Penggiat Sanggar Belajar Bareng Gubug Liat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez