Senin, 13 September 2010

Membaca Jejak Komtemplasi Gus Mus

Peresensi: Ali Rif’an
Judul: Koridor: Renungan A Musthofa Bisri
Penulis: A Musthofa Bisri
Penerbit: Penerbit Buku Kompas
Tahun: I, 2010
Tebal: xi + 247 halaman
http://oase.kompas.com/

Barangkali, “Kata Pengantar” pada sebuah buku terkesan biasa-biasa saja, bahkan acap dilewati oleh sebagian besar pembaca. Namun menjadi berbeda jika “Kata Pengantar” tersebut dikompilasikan, lebih-lebih berasal dari seorang budayawan kenamaan.

Nama A Musthofa Bisri (Gus Mus) dalam peta kepenulisan Indonesia sudah tidak disangsikan lagi. Ia dikenal sebagai penulis dalam aneka genre sekaligus sosok yang berwawasan kompleks di berbagai bidang keilmuan. Selain kepak sayap kecerdasannya sebagai ulama penegak Syari’at Islam, Gus Mus juga seorang yang berkompeten dalam bidang intelektual, jurnalistik, kebudayaan, serta kesusastraan. Tak ayal, julukan sebagai esais, kolumnis, cerpenis, dan penyair selalu melekat dalam dirinya.

Dalam bidang dakwah, ia adalah bintang panggung atau orator ulung. Dalam bidang sastra, ia sang peracik kata tanpa mengenal jeda. Diksi dan majas serta intonasi suara yang ia gunakan untuk menyampaikan dakwah di depan ribuan mata publik acapkali membuat para pendengarnya larut dalam kekhusyu’an. Sementara letupan “gizi” dalam setiap karyanya serasa memberi suntikan ruhani bagi kita.

Seperti kata Kompas, buku ini sesungguhnya berisi “penglihatan mata hati”. Ada jejak-jejak yang begitu cemerlang. Ada imaji yang mengetuk dinding hati. Inilah sebuah buku yang dapat menjadi penawar bagi kita yang mungkin sudah hampir kehabisan oksigen karena paparan polutan wacana.
Pada tulisan yang bertajuk “Aforisme Puitis Sang Sufi”, misalnya, Gus Mus mencoba mengulas terjemahan kitab Al-Hikam karya monumental Ibn ‘Athaillah As-Sakandari. Simak kalimat ini, “Maksiat yang menumbuhkan rasa hina dan rendah diri lebih baik daripada taat yang menumbuhkan rasa unggul dan tinggi hati” (hlm.57). Bagi Gus Mus, petikan syair di atas penting untuk dikontemplasikan (direnungkan), khususnya bagi meraka yang berlaku sombong dan bebal ketika diberi kelebihan atau kedudukan. Sebab, penyakit paling berbahaya di dunia ini justru ketika orang sudah mengaku dirinya pintar, paling kuat sendiri, sok benar, dan merasa diri paling disayang Tuhan.

Karena harus diakui, manusia kini memang banyak mengaku diri pintar dan modern, namun alpa jika mereka sesungguhnya masih primitif dalam hal kesadaran dan kedewasaan. Tak ayal, carut-marut kehidupan berbangsa ini terjadi tak lepas dari ketidakpekaan terhadap sekitar (lingkungan dan masyarakat) dan ketidakmampuan menata diri sendiri secara proporsional (menempatkan hak dan kewajiban). Sebab, acapkali jika seseorang mengorek orang lain maka yang dikemukakan adalah “pendekatan kewajiban”. Sementara, jika yang dibahas adalah kepentingan pribadi maka yang dipakai justru “pendekatan hak”.

Kesempatan untuk mengkritik diri sendiri hilang, namun kritik pada pihak lain tak henti-hentinya dilakukan. Melihat borok orang lain sangat lihai sementara melihat borok sendiri acapkali lalai. Peribahasa gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak adalah cermin dari pola pendekatan hidup bermasyarakat kita yang, barangkali, sudah semakin akut.

Begitu pula dalam tulisan berjudul “Bangsa Ini” (hlm.236). Di sini, Gus Mus sengaja mencebur ke dalam sumbang saran ihwal dinamika politik nasional yang, baginya, patut untuk direnungkan. Bagi Gus Mus, meski secara dejure Indonesia sudah merdeka beberapa puluh tahun lalu, namun secara defacto Indonesia sesungguhnya belum merdeka, masih terjajah. Terjajah dari kapitalisme, korupsi, dan kekerasan.

Bahkan dalam pengamatan lebih mendalam, Indonesia sesungguhnya telah dan tengah dijajah oleh bangsa sendiri. Ini terlihat dari perkumpulan-perkumpulan dan partai-partai yang arah tujuannya lebih ke ranah individual-kelompok yang semakin tampak tidak punya kelindan dengan Indonesia.
Buku ini laik sekali untuk dibaca. Kumpulan jejak komtemplasi KH. A Musthofa Bisri tentang tokoh-tokoh Islam berpengaruh serta sahabat-sahabatnya ini akan mampu membuka mata batin kita. Ada cerita tentang KH Hasyim As’ari, Umar bin Abdul Aziz, Jeihan, Gus Dur, Danarto, Jaya Suprana, dan lain sebagainya.

Kecakapan Gus Mus dalam mencermati segala fenomena keagamaan dan kebangsaan membuatnya terlihat santun dalam menyikapi aneka persoalan, baik yang biasa-biasa sampai luar biasa, baik yang remeh temeh sampai yang aneh-aneh. Ibarat sebuah rumah, Gus Mus itu memiliki seribu pintu, setiap orang bisa masuk dan keluar darimana pun ia suka. Ia adalah kiai-budayawan yang mampu menciptakan revitalisasi, inovasi, dan kreasi untuk menghangatkan kembali seni tradisional ke dalam bentuk-bentuk ekspresi baru, atau mengakulturasikan seni pesantren atau lokalitas dengan seni moderen tanpa meninggalkan esensi dan substansinya.

Di gelanggang intelektual, Gus Mus pernah mendapat gelar Doktor Honoric Causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di ranah sastra ia pernah mendapat anugerah dari Majelis Sastra Asia Tenggara. Kesetiaan dan keteguhannya dalam kerangka menegakkan Islam sebagai agama rahmatal lil alamin merupakan teladan bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Dalam konteks kehidupan berbangsa, Gus Mus berpesan, jika bangsa ini mampu menanamkan akar tradisi dan kebudayaan yang kuat dalam jiwa masing-masing anak bangsa, Indonesia akan menjadi bangsa berkarakter yang mempunyai daya kritis dalam menghadapi tantangan arus globalisasi yang menyelimuti seluruh belahan dunia.

*) Kader Muda Nahdlatul Ulama (NU). Alumnus Ma’had Raudlatul Ulum Guyangan Pati, Jateng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez