Husni Sahal,
Abdullah Alawi
Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj turut memberikan
ucapan selamat ulang tahun yang ke-75 untuk Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri
atau yang karib dikenal dengan Gus Mus. Kiai Said mengucapkannya di Gedung
PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
"Selamat
ulang tahun yang ke-75 kepada Hadratussyekh Almukarrom KH DR Ahmad Mustofa
Bisri Mustofa," kata Kiai Said.
Kiai Said
lantas mendoakan kiai karismatik itu agar diberikan umur yang panjang, sehat
walafiat, penuh dengan keberkahan, dan bermanfaat untuk masyarakat banyak.
"Mari kita
bersyukur, kita masih punya orang tua, masih punya ulama sepuh, ulama yang
alim, dan arif," ucap Kiai almunus Universitas Ummul Qura Makkah, Arab
Saudi itu.
Menurutnya,
setelah beberapa hari lalu, NU dan bangsa Indonesia ditinggal oleh Pengasuh
Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair, kini, Gus
Mus menjadi sosok yang sangat diharapkan nasihat-nasihatnya.
Gus Mus
merupakan Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Pesantren tersebut telah melahirkan banyak alumnus yang tersebar ke
berbagai penjuru negeri, menjadi aktivis NU dan Ahlussunnah wal Jamaah.
"Ayah saya
pun alumni Rembang, murid dari Kakeknya Kiai Musthofa Bisri, yaitu Almarhum wal
Maghfurlah Kiai Cholil Harun, termasuk Kiai Mahrus (Lirboyo) juga murid
kakeknya Kiai Musthofa Bisri," pungkasnya.
Sebagaimana
diketahui, Gus Mus lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 10 Agustus 1944. Selain
sebagai ulama, Gus Mus juga dikenal sebagai sastrawan dan pelukis.
Seperti santri
pada zamannya, Gus Mus muda berkelana ke berbagai pesantren untuk menimba ilmu.
Di antaranya ke Pesantren Lirboyo Kediri, Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, dan
pesantren yang diasuh ayahnya sendiri, Raudlatut Thalibin.
Setelah itu,
pengembaraan ilmu berlanjut ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Sepulang dari
Mesir, Gus Mus mulai ikut mengelola Pesantren Raudlatut Thalibin dan kini
menjadi pimpinannya. Ia juga termasuk kiai yang produktif menulis.
Di antara
buku yang diterbitkannya berjudul Melihat Diri Sendiri (2003), Saleh Ritual
Saleh Sosial: Kualitas Iman, Kualitas Ibadah, dan Kualitas Akhlak Sosial
(2016), Membuka Pintu Langit: Momentum Mengevaluasi Perilaku (2007), dan Pesan
Islam Sehari-hari: Ritus Dzikir dan Gempita Umat (1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar