Judul: Shalawat Pangkal Bahagia
Penulis: Muhammad Habibillah
Cetakan: September, 2014
Penerbit: Safirah
Tebal: CXXVI+194 halaman
Peresensi: Nurul Anam *
mpusastra.blogspot.co.id
Membaca
shalawat kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, memang bukan hal yang
wajib dilakukan tapi membaca shalawat terdapat banyak mamfaat di dalamnya.
Selain itu juga dapat menentramkan dan menenangkan jiwa orang yang
mengamalkannya. Oleh karena itu jika kita mempunyai masalah maka perbanyaklah
membaca shalawat kepada Nabi besar Muhammad SAW. Karena dengan membaca shalawat
akan membuat hati kita tentram dan tenang dalam menghadapi masalah.
Itu hanya
sebagian dari mukjizat dari keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad
SAW. Artinya tidak hanya kebahagiaan dan mengatasi banyak masalah namun banyak
kebaikan yang lainnya dengan melazimkan bacaan shalawat kepada beliau.
Dalam hal
ini tidak hanya manusia yang membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Namun
meski dengan bahasa yang dan cakupan yang berbeda Allah dan malaikat juga
membaca shalawat kepada Nabi besar Muhammad SAW. Lantas kenapa kita tidak mau
membaca shalawat kepada beliau, bukankah keutamaannya sudah sangat jelas dan
Allah juga membaca shalawat kepadanya.
Bukti
bahwa Allah dan malaikat juga bershalawat kepada Nabi Muhammad
SAW, sudah sangat jelas di dalam Al-qur’an “sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikatnya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
(QS.al-Ahzab [33]: 56). Dari itu semua marilah kita renungkan kembali bahwa
Allah dan malaikat-malaikatnya telah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW (hal:
26).
Bukan
hanya itu, buku ini juga menjabarkan berbagai hal yang berkaitan dengan
shalawat, mulai dari hakikat hingga fadilah dan keutamaannya. Selain itu
penulis juga menambahkan beberapa kisah mengenai keajaiban dari shalawat serta
kisah orang-orang besar yang mengamalkannya. Buku ini menggunakan bahasa yang
sederhana dan cocok di baca dari berbagai kalangan.
*) Nurul Anam, pengajar
TPA, tinggal di Bantul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar