Jumat, 30 Mei 2014

Membongkar Kerancuan Metode Penelitian Sastra

Donny Syofyan *
harianhaluan.com 18 Nov 2012

Dekade 1970-an di Barat menunjukkan perkembangan pesat dalam kajian sastra ilmiah dengan kemunculan pelbagai teori baru mengenai karya sastra. Ini meliputi teori struktural, semiotik, struktu­ralisme genetik, resepsi sastra hingga teori kelisanan. Kecen­derungan ini kian kuat dengan masuknya teori-teori yang lebih baru semisal pasca­struktu­ralisme, pascamodernisme, pascakolonialisme, pasca­mar­xisme, feminsime, pascafemi­nisme. Perkembangan demikian mengesankan bahwa posisi keilmiahan karya sastra tidak dapat digoyahkan dan dira­gukan lagi.

Hanya saja, perkembangan tersebut cenderung tumpang tindih dan menjadi kontra­produktif bagi ilmu sastra sendiri secara totalitas. Dalam masa yang relative singkat, sebuah teori dikoreksi dan digeser oleh teori baru. Dengan demikian, ahli-ahli sastra—baik Barat maupun In­do­nesia—tidak memiliki kesem­patan yang memadai untuk menang­kap dan merumus­kan implikasi metodologis dari pelbagai teori tersebut. Untuk kasus Indo­nesia tidak jarang para akade­misi mengalami kerancuan pemahaman.

Lewat buku terbarunya, Faruk—Guru Besar Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya Univer­sitas Gajah Mada, yang juga dikenal sebagai kritikus sastra dan pengamat kebudayaan yang tajam—mencoba menjelaskan pelbagai kesimpangsiuran dan kerancuan pemahaman yang menghinggapi kalangan akade­misi tersebut. Sebagai misal, Faruk menegaskan adanya kecenderungan untuk mende­finisikan landasan teori sebagai hasil renungan terdahulu me­nge­nai masalah penelitian (h.4). Hemat Faruk di sinilah keran­cuan luar biasa karena menya­makan landasan teori dengan “kajian pustaka” atau “pengum­pulan informasi”. Lebih lanjut penulis secara kritis mem­bongkar kerancuan-kerancuan metodologis lainnya dalam penelitian sastra, seperti tren yang menganggap bahwa me­tode semata-mata serangkaian prosedur formal yang sudah menjadi model yang tinggal diadopsi oleh ilmu sastra tanpa mempertimbangkan alasan atau dasar logis dari terben­tuknya prosedur yang demikian. Kesala­han demikian, ungkap Faruk, terkait erat dengan kegagalan sementara akade­misi atau ilmuan sastra untuk memahami induk ilmu penge­tahuan, yakni filsafat, khusus­nya apa yang disebut filsafat ilmu pengetahuan.

Lewat karya terbarunya, Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal, Faruk me­nunjukkan kebolehannya bukan saja dalam penguasaan teori-teori kesusastraan dan filsafat Barat tapi juga pema­hamannya yang mumpuni ten­tang mozaik dan khazanah kesusastraan Indonesia. Bagi para maha­siswa ilmu-ilmu sastra—S1, S2 dan bahkan S3—buku ini amat dire­komen­dasikan untuk diku­nyak-kunyah mengingat ia menyu­guhkan evaluasi meto­dologis rancangan sejumlah penelitian sastra mahasiswa. Banyaknya kele­mahan dalam penulisan skripsi dan tesis sejujurnya menunjuk­kan lemah­nya pema­haman sebagian mahasiswa terhadap persoalan metode ilmu-ilmu kesusastraan. Menu­rut Faruk, kelemahan-kelema­han tersebut dapat diidentifi­kasi pada langkah-langkah yang signifikan dalam proses penelitian ilmiah: iden­tifikasi masalah, perumusan masalah, penyusunan kerang­kan kon­septual atau teoretik, perumu­san hipotesis, metode penelitian yang meliputi metode pengum­pulan dan analisis data, dan penarikan kesimpulan hasil penelitian (h.13-26).

Bagi para penikmat teori dan kritik sastra, buku ini sangat dibutuhkan guna mema­hami paradigma-paradigma dalam ilmu sastra, seperti kritik sas­tra humanis, kritik sastra struk­turalis, kritik sastra dis­kursif atau pasca-struktural, kri­tik sastra pasca-Marxis, ser­ta kajian-kajian budaya. Dalam menjabarkan pelbagai kecende­rungan kritik sastra tersebut, Faruk melompat lebih jauh dari apa yang pernah dieksplorasi oleh M.H. Abrams. Bila Ab­rams melakukan se­mata-mata dalam batas teks­tu­al dan teknis meto­dologis, ma­ka Faruk mela­kukannya de­ngan menem­patkan berbagai kri­tik sastra tersebut dalam kon­teks diskur­sif yang lebih lu­as sehingga signifikansi kultu­ral-ideologis­nya pun dapat dipahami.

Hal yang cukup menarik dalam buku ini adalah eks­plorasi penulis tentang teori-teori pascastruktural. Boleh jadi bagi sementara kalangan teori-teori ini relatif sukar untuk dipahami. Ditunjang oleh photo­graphic skill-nya yang luar biasa, Faruk secara lihai mene­lusuri teori-teori tersebut—psikoanalisis Lacan, dekons­truksi Derrida, dan wacana Foucault—dengan cara yang gampang dimengerti lengkap dengan contoh analisisnya. Pendekatan demikian bukan saja memicu animo intelektual kritikus dan peminat sastra untuk merespon secara lebih terbuka dan sistematis tapi juga memberikan peluang inter­p­retasi yang lebih luas bagi.

Namun demikian, terutama bagi orang-orang yang intens mengikuti pemikiran dan kar­ya-karya Faruk, buku ini juga memuat repitisi dari karya-karya Faruk sebelumnya. Tela­ah teori-teori pascastruktural yang mengambil jumlah halaman yang cukup panjang sesungguh­nya merupakan pengulangan dari buku Faruk sebelumnya, yakni Pascastrukturalisme: Teori, Implikasi Metodologi, dan Contoh Aplikasi terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sungguhpun buku itu adalah salah satu buku terbaik yang diterbitkan oleh lembaga tersebut, pengulangan yang cukup panjang dalam karya terbarunya ini sedikit banyak­nya akan mengurangi orisina­litasnya, walau tanpa harus kehilangan bobotnya. Agaknya Faruk bisa membaca karya-karya seorang penulis prolifik yang dianggap sebagai Bapak Postmodernisme Indonesia, yaitu Yasraf Amir Piliang. Yasraf dikenal sebagai penulis yang punya stamina dan kebo­lehan intelektual yang sangat kuat untuk membangun novelty (kebaruan) dalam banyak karya-karyanya. Ia mampu menulis lebih dari 10 bab pada setiap buku yang dihasilkannya.

Karya Faruk terbaru ini berupaya mencari dan mena­warkan cara yang lebih masuk akal dan sistematik untuk menggunakan teori-teori sastra secara lebih pas. Buku Faruk ini berupaya mengisi salah satu ruang kosong dalam usaha perumusan dan penulisan meto­de penelitian ilmu sastra yang relatif tertinggal jika dibanding­kan dengan ilmu sosial dan budaya lainnya, seperti sejarah, antropologi, linguistik, psikologi, dan so­sio­lo­gi. Bila selama ini para ah­­li ilmu sastra lebih banyak me­nulis buku seputar teori-teo­ri sastra, Faruk dengan karya ini menggeliat dan mengi­ngatkan bahwa kita juga mem­bu­tuhkan lebih banyak buku metode dalam ilmu sastra. ***

*) Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez