Minggu, 05 Februari 2012

Peta Baru Dunia Islam, Siapa Untung?

Herry Nurdi *
http://majalah.hidayatullah.com/

Dalam jurnal Armed Force Journal, Juni 2006, seorang Perwira Intelijen Amerika Serikat (AS) menuliskan sebuah laporan menarik. Dalam tulisannya, Ralp Peters, nama perwira itu, membeberkan peta baru untuk Timur Tengah dan Asia Selatan. Menurut sang perwira, peta ini memang tidak mencerminkan doktrin resmi Departemen Pertahanan AS, Pentagon. Namun peta ini dijadikan bahan ajar dalam training-training perwira yang bertugas di NATO dan juga dijadikan materi pelatihan perencanaan militer dalam National War Academy.

Dalam peta itu, digambarkan akan muncul negara-negara baru, seperti Free Baluchistan yang muncul di antara wilayah Pakistan, Afghanistan, dan Iran. Baluchistan Merdeka ini dibentuk untuk mengimbangi kekuatan Iran, Afghanistan, dan Pakistan yang dikhawatirkan suatu saat akan diluar kendali.

Ada pula Kurdistan Merdeka yang akan mencaplok wilayah Turki, Irak, dan Suriah. Wilayah dan suku Kurdi sampai hari ini masih menjadi masalah besar bagi Turki dan juga Irak. Turki menganggap, Kurdi adalah salah satu bentuk standar ganda negeri adi daya di wilayah ini.

Sementara Iraq yang telah diinvasi oleh AS pada 2003 akan dibagi menjadi dua negara. Negara Syiah dan negara Sunni.

Hari ini, cikal bakal dua negara ini terbentuk dan dibangun oleh AS dengan cara membangun security wall yang memisahkan wilayah Syiah dan Sunni. Konon, untuk menjaga keselamatan warga Sunni atau Syiah.

Wilayah negara Jordania akan membesar, dan tentu saja setelah melalui proses perseteruan dengan Arab Saudi. Arab Saudi sendiri disebut sebagai sebuah negara yang persis seperti istana pasir yang sangat bergantung pada minyak. Negara ini rapuh dan akan terpecah menjadi dua. Disebutkan, Mekah dan Madinah akan berdiri sendiri sebagai sebuah negara independen bernama Islamic Sacred State. Sementara di Yaman, tetangga Arab Saudi akan berubah konstelasi politiknya terutama di perbatasan yang didiami oleh kelompok Syiah.

Sudan juga sudah lama diprediksikan (atau diproyeksikan?) untuk terbelah menjadi dua: Sudan Selatan dan Utara. Kini, berkat referendum Sudan telah menjadi dua wilayah yang berbeda. Perubahan peta Dunia Islam ini tentu saja akan diwarnai dengan perebutan kekuasaan besar-besaran yang tak jarang dibuka dengan gejolak sosial seperti yang terjadi di Tunisia, Mesir dan terus merembet ke Yaman, Jordan, dan beberapa wilayah lainnya.

Hal ini tepat seperti yang ditulis oleh Oded Yinon dalam doktrinnya yang tercantum pada Kivunim yang dikeluarkan oleh The World Zionist Organization. Disebutkan, dunia Arab sedang dalam setting negara asing Semuanya terbuat dari kombinasi minoritas dan kelompok etnis yang bermusuhan satu sama lain, sehingga setiap Muslim di wilayah Arab zaman ini, akan menghadapi kehancuran sosial etnis dari dalam, dan dalam beberapa di antara mereka mengalami perang sipil, perang saudara, dan amuk massal.

Dunia Islam diibaratkan seperti bangunan rumah kartu yang disusun oleh kekuatan-kekuatan besar. Setiap zaman, penguasa-penguasa selalu berusaha menata ulang Dunia Islam. Karena kepentingan negara-negara besar di dunia Islam, wabil khusus di Timur Tengah dan Asia Selatan sangat vital dan signifikan.

Di Mesir saja, ada dua kepentingan besar yaitu Terusan Suez dan keamanan Israel. Maka menjadi taruhan besar bila membiarkan Mesir menjadi bola liar. Terusan Suez menjadi perlintasan perdagangan dunia, terutama minyak dengan angka yang fantastis, sekitar 4 juta barrel per hari minyak melintas di wilayah ini. Dan keamanan Israel, tentu saja juga menjadi taruhan penting. Itu sebabnya Mesir menjadi penerima bantuan luar negeri terbesar kedua dari AS setelah Israel, untuk menjaga agar negara Zionis yang dikepung negara-negara lain yang dianggap ancaman.

Gelombang revolusi di dunia Islam yang bermula dari Tunisia dengan Revolusi Melati, akhirnya membuat Presiden Zainudin bin Ali melarikan diri ke Arab Saudi.

Revolusi Wikileaks

Beberapa pengamat Timur Tengah juga menyebut gejolak di Tunisia dengan sebutan Revolusi Wikileaks. Mau tidak mau, memang perlu menyebut Wikileaks sebagai salah satu pemicu gejolak di Tunisia.

Ketika situs Whistleblower Wikileaks merilis ribuan dokumen berisi kawat diplomatik kedutaan AS di seluruh penjuru dunia untuk Washington yang berisi laporan kondisi di negara masing-masing, salah satu yang sangat kontroversial adalah kawat-kawat diplomatik dari Tunisia. Dalam laporan tersebut, Tunisia disebut sebagai negara yang dikepung oleh korupsi, perampokan-perampokan tak tersentuh yang dilakukan oleh keluarga elit penguasa.

Dalam dokumen kawat diplomatik berkode #08TUNIS679, segala kebejatan keluarga elit penguasa Tunisia terbuka, mulai dari korupsi, monopoli bisnis, penjarahan usaha potensial sampai dengan perampasan tanah dan pencurian kapal mewah. Ketidakadilan pemerintah Tunisia, sulitnya ekonomi, pengangguran yang hebat, perut rakyat yang lapar ditambah dengan bocoran Wikileaks atas segala salah guna kuasa, menjadi semacam perfect combination for disaster.

Ketika kawat-kawat diplomatik kedutaan AS bocor oleh Wikileaks, Presiden Obama memberikan statemen tentang kekhawatirannya atas keselamatan puluhan ribu tentara AS yang tersebar di seluruh dunia. Tapi pertanyaannya hari ini bisa kita ubah dan sesuaikan, siapa yang dirugikan dengan gejolak dunia Islam yang sedikit banyak disumbang oleh bocornya kawat-kawat diplomatik kedutaan AS oleh Wikileaks?

Gejolak di Tunisia, Mesir, Yaman, Jordan, dan negara-negara lain di Dunia Islam, yang malangnya memang banyak dipimpin oleh para penguasa otoriter, masih akan terus berlangsung.

Penduduk internasional belum tahu benar, ke mana semua akan bermuara. Tapi pertanyaan di bawah ini pantas diajukan, siapa yang diuntungkan dengan semua gejolak yang terjadi di dunia Islam ini? Apakah rakyat Mesir, atau elit politik di negeri-negeri yang bergejolak, atau siapa?

Kelak, ketika gejolak ini semua telah reda, satu-satu bisa kita periksa siapa yang diuntungkan, atau siapa yang mengambil keuntungan. Dan mohon, kelak jangan mudah lupa tentang sejarah besar yang sedang kita lalui bersama ini agar kita tak alpa mengambil pelajaran berharga yang sangat berguna.

*) Penulis adalah wartawan dan penulis buku. SUARA HIDAYATULLAH, MARET 2011
Sumber: http://majalah.hidayatullah.com/?p=2384

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez