Rabu, 04 Januari 2012

Sastra Pesantren dalam Pergulatan

K. Ng. H. Agus Sunyoto
http://pesantrenbudaya.com/?id=28

KH Abdurrahman Wahid (1973) memberikan abstraksi tentang sastera pesantren dalam dua definisi, pertama, karya-karya sastera yang mengeksplorasi kebiasaan-kebiasaan di pesantren,. Kedua, adanya corak psikologi pesantren dengan struktur agama (warna religius) yang kuat. Sementara Ahmad Tohari (2003) menegaskan bahwa sastera pesantren adalah sastera yang membawa semangat budaya dan tradisi pesantren, yaitu sastera yang membawa spirit religius ala pesantren dan ditulis oleh komunitas pesantren sendiri.

Tradisi oral yang menjadi dasar kebudayaan Nusantara, sedikitnya telah memberikan andil yang tidak kecil bagi kurang berkembangnya sastera tulis di Indonesia, terutama di lingkungan pesantren yang cenderung menekankan keilmuan fiqiyyah. Namun hal itu tidak berarti menjadikan dunia pesantren tidak berperan sama sekali dalam pengembangan sastera tulis. Pada pertengahan abad ke-19, misal, pesantren Tegalsari di Ponorogo telah melahirkan seorang maestro sastera yang dinobatkan sebagai pujangga di Kasunanan Surakarta: Raden Ngabehi Ronggowarsito. Tidak kurang dari 150 karya sastera telah dihasilkan, baik karya sendiri maupun saduran. Yang termasyhur di antaranya Serat Wirid Hidayat Jati, Suluk Suksma Lelana, Serat Jangka Jayabhaya, Serat Kalatidha,dsb.

Pada saat kolonial Belanda menerapkan sistem pendidikan sekolah di Indonesia, berbagai genre sastera baru khas Barat masuk ke berbagai kalangan yang terproses di lingkungan pendidikan sekolah. Sastera kemudian lebih banyak berkembang di lingkungan sekolah. Pesantren-pesantren secara sistematis termarjinalisasi dari percaturan dunia sastera. Meski demikian, karya-karya bernafas Islam bermunculan meski tidak berlatar pesantren dan tidak ditulis komunitas pesantren. Karya-karya itu tercermin pada karya-karya Hamka, Joesoef Sou’eb, Bahrum Rangkuti, yang dilanjutkan Habiburrahman El-Shirazy, Emha Ainun Najib. Sementara yang banyak bertutur tentang lingkungan dan tradisi pesantren serta berasal dari komunitas berlatar pesantren adalah Ahmad Tohari, KH M. Dawam Sholeh, KH Abu Fadhol as-Senory.

Seiring perkembangan sastera di lingkungan sekolah, terjadi perubahan budaya dalam masyarakat Indonesia, di mana Sastera Islam Indonesia yang sebelumnya mengenal beragam bentuk seperti Matsnawi, Syair, Pantun, Gurindam, Khasidah, Wiracarita, bergeser menjadi karya sastera berbentuk Roman, Cerpen, Prosa lirik, Novel, Epik, bahkan belakangan direduksi hanya menjadi novel dan puisi.

Di tengah derasnya arus perubahan sastera di era teknologi informasi, keberadaan pesantren sebagai bagian dari lembaga pendidikan tradisional, tidak bisa terhindar dari pengaruh-pengaruh informasi dari luar. Namun satu hal yang hendaknya patut diingat dari keberadaan sastera pesantren, yaitu tidak boleh bergeser dari eksistensi pesantren sebagai tema sentral. Maksudnya, karya-karya berciri pesantren haruslah berpijak pada gagasan sentral yang berkaitan dengan Akidah dan Akhlak, di mana dalam karya kreatif yang penuh imajinasi tinggi dan liar pun tidak boleh lepas dari gagasan sentral itu.
* * *

Di tengah arus global yang ditandai konsep-konsep, pandangan-pandangan, ide-ide, gagasan-gagasan, dan nilai-nilai umum yang berciri keterbukaan dan kebebasan telah menimbulkan perubahan suatu transvaluasi yang sangat ekstrim dalam masyarakat. Atas nama globalisasi, era di mana kita hidup sekarang ini ditandai oleh keterbukaan dan kebebasan di segala aspek, baik kebebasan ekonomi yang mengacu kepada ekonomi pasar bebas, kebebasan komunikasi lewat cyberspace, kebebasan seni dalam menganut nilai-nilai, bahkan kebebasan agama yang menghargai pluralitas. Seni kontemporer di era global, mengikuti kaidah-kaidah global tentang sebuah tatanan masyarakat bersifat trans-nasional yang tidak dibatasi ras, suku, budaya, bahasa, teritorial negara, agama.

Di tengah hiruk seni kontemporer yang mereduksi nilai-nilai moral hanya menjadi sekedar tontonan berjiwa hedonis, seni dekaden, kesyahwatan, keberadaan karya sastera pesantren menjadi keniscayaan sebagai karya profetik yang menjadi keniscayaan. Dengan gagasan sentral berpusar sekitar Akidah dan Akhlak, sastera pesantren diharapkan dapat menjadi alternatif di tengah sastera sekuler yang hedonis dan dekaden.

Memasuki pertengahan dasawarsa 2000-an, karya-karya yang ditulis kalangan pesantren baik berbentuk cerpen, novel dan puisi mulai bermunculan. Lahirnya penerbit Pustaka Pesantren di Yogyakarta yang melansir karya-karya santri dan santriwati, adalah fakta tentang mulai bangkitnya sastera di lingkungan pesantren. Muhbub Jamaluddin, santri dari Kotagede, Yogyakarta, telah menyumbangkan dua novel berjudul Pangeran Bersarung (2005) dan Laskar Hizb (2007); Ully Maftuhah, santriwati Ponpes Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyah Wonosobo itu telah menelurkan karya-karya bermutu seperti Indahnya Hidayah-Mu (2002), All About Yahya (2003), Anak-anak Negeri (2006), dan novel berjudul BLOK I (2007) yang diterbitkan Matapena; Izma Kazee, alumnus PPP Al-Fathimiyyah di Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, menelurkan karya sastera seperti cerpen berjudul Pelangi (2000), novel Jerawat Santri (2006), dan novel Ja’a Jutek (2007); di Jawa Timur sastera pesantren dirintis di PP Al-Islah di Sendangagung, Paciran, Lamongan dengan munculnya cerpenis-cerpenis muda seperti Rosydina Robi’a Qolbi, Anita Amaliyah, Athiful Khoiri, Hasnatul Ummah, Ika Nur Ridiawati, Imanur Rosyidah, Laili Purnamasari, Lukluil Maknun, Ali Masykur, Moh.Qomaruddin, Tsani Itsna Ariyanti, dan Aleyo Sas Melas.

Kemunculan sasterawan-sasterawan muda dari lingkungan pesantren, tampaknya akan menjadi penanda sejarah tersendiri bagi perjalanan sastera di Indonesia. Sebab dengan kemunculan karya sastera yang ditulis komunitas pesantren, cakrawala pemikiran dengan sudut pandang yang digunakan memiliki kekhasan dibanding karya sastera yang ditulis orang-orang berlatar sekolah. Karena itu, ke depan diharapkan pesantren-pesantren lebih banyak memberikan peluang bagi perkembangan sastera di lingkungan santri agar potensi yang terkandung di pesantren dapat terekspresikan lewat tulisan-tulisan sastera.
* * *

Lepas dari pandangan teoritik terkait sastera pesantren, fakta yang berkaitan dengan potensi pesantren sebagai penyimpan perbendaharaan budaya dan tradisi tidak akan pernah habis memberikan sumbangan bagi keberlangsungan pewarisan tradisi baik tradisi tulis dan terutama tradisi lisan (oral tradition). Di pesantren-pesantren, misal, kita bisa mendapati bagaimana Kitab Suci Al-Qur’an diajarkan dalam bentuk hafalan, tentu dengan metode dan teknik menghafal yang tak diragukan lagi efektivitasnya dari zaman ke zaman. Di pesantren-pesantren salaf, metode hafalan masih bisa dijumpai penggunaannya untuk mata pelajaran nahwu, sharaf, ushul fiqih, aqidah dan akhlaq. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari komunitas pesantren, metode hafalan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan amaliah tradisi keagamaan seperti Yasinan, Tahlilan, Khasidah Diba’iyyah, Khasidah Burdah, Istighotsah, Wirid, Si’iran, di mana semua itu akan memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi terjadinya dukungan pengembangan sastera pesantren.

Selain menyimpan potensi-potensi perbendaharaan budaya dan tradisi yang mampu memberikan dorongan bagi pengembangan sastera di pesantren, yang tak kalah adalah keberadaan tokoh inspirator yang mampu memotivasi dan mendorong komunitas pesantren untuk mengembangkan sastera. Keberadaan majalah pesantren seperti IJTIHAD di PP Sidogiri Pasuruan, setidaknya memberi peluang bagi dimuatnya karya-karya esai dan puisi karya Dwy Sa’doellah, yang tentunya telah memberi inspirasi bagi santri-santri untuk berkarya mengikuti jejak sang motivator.

2011-08-26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez