Kamis, 19 Januari 2012

Jalinan Sejarah Sastra Iran dan Indonesia

Mohammad Kh. Azad
http://www.koran-jakarta.com/

Kebudayaan Iran dan Indonesia memiliki jalinan sejarah. Salah satu bukti yang mendukung hubungan sejarah itu adalah adanya persamaan sastra dan bahasa yang saling memengaruhinya. Keberadaan lebih dari 400 kata dari bahasa Persia pada bahasa Melayu yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari membuktikan eratnya hubungan ini.

Almarhum Zafar Iqbal, mantan dosen Uviversitas Indonesia dan Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, pernah mengaji pengaruh sastra dan puisi Persia terhadap sastra dan puisi Indonesia serta dunia Melayu dalam disertasinya. Berangkat dari itu, penulis mencoba mengaji hubungan kebudayaan Iran dan Indonesia dari sisi sastra dan syair.

Perkenalan orang Iran dengan orang Melayu memiliki sejarah panjang. Hal ini dapat dikenali berdasarkan dokumen historis, mitos, dan tulisan di batu nisan. Orang Iran, sebelum menerima Islam, karena perdagangan yang luas dengan China dan sebagai jembatan penghubung antara Barat (Kaisar Romawi) dan Timur (China) dalam dua jalan, yaitu rute darat “Jalan Sutera” dan rute laut “Jalan Rempah-rempah”, memunyai hubungan dagang dan budaya dalam perjalanan mereka dengan Nusantara, sungguhpun mereka aktif mendakwakan kepercayaan Zoroaster di kawasan ini. Sejarah hubungan semacam ini dimulai sejak Dinasti Ashkhaniyah, khususnya Dinasti Sasaniyah melalui rute rempah-rempah 200 tahun Sebelum Masehi.

Tapi setelah orang Iran menerima Islam dan migrasi kelompok-kelompok Iran dari China Selatan karena penderitaan yang ditimpakan Pemerintah China, para pedagang dan mubalig Iran dalam rangka berdagang dan mendakwahkan Islam di kawasan ini. Sejarah Barat, yang mendasarkan pada catatan Marcopolo, percaya bahwa Islam masuk ke Nusantara di abad ke-13, tapi sejarah Timur yang mendasarkan pada referensi orang China, Arab, dan Melayu menekankan pada tahun pertama hijriyah atau paling tidak tahun ketiga hijriyah (abad ke-9 Masehi). Dalam hal ini, latar belakang kehadiran orang Iran yang aktif dan terus-menerus di kawasan nusantara – terkait masalah ekonomi, budaya, dan politik – jelas sekali menunjukkan peran kaum ini mendakwahkan Islam dan hidup damai dengan orang Melayu.

Untuk mengetahui kehadiran orang Iran dalam sejarah Nusantara dapat dilihat dari pengaruh bahasa dan literatur Persia dalam literatur Melayu. Secara keseluruhan, pengaruh sastra Persia terhadap sastra Indonesia dapat digolongkan dalam tujuh kategori, yaitu pengaruh sastra Persia terhadap buku-buku bersejarah, buku-buku undang-undang Malaka, agama, kerajaan Indonesia, cerita para nabi dan ahlulbait, sastra keseharian Indonesia, dan alhasil pengaruh sastra Persia terhadap puisi-puisi Indonesia. Seperti ditemukan pada buku Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Malaka, dan Hikayat Aceh. Dalam buku tersebut ditemukan 130 kosa kata bahasa Persia.

Seperti diketahui, pada zaman dahulu, para raja Pasai menugaskan para ahli sejarah untuk menulis hal-hal yang terjadi terkait kerajaan mereka. Raja-raja Pasai mengumpulkan para penyair dan pemikir besar serta mendatangkan pemikir besar mancanegara seperti Sayed Amir Sharif Shirazi dan Tajuddin Esfahani sebagai penasihat kerajaan. Pendalaman terhadap naskah-naskah kerajaan menunjukkan pengaruh signifikan sastra Persia terhadap buku pada masanya. Seperti buku Serat Tajusalatin yang ditulis pada kerajaan Islami Aceh (1603 M) dan buku Bustanul Arefin. Pada buku tersebut, terdapat lebih 36 kosakata dan pepatah bahasa Persia. Penggunaan nama-nama para raja Iran, peribahasa, dan kata-kata Persia menunjukkan pengaruh sastra Persia terhadap buku yang beredar di Kerajaan Pasai. Sebagian besar buku itu bersumber pada buku karya pemkir Iran seperti Attar dan Vaez Kashani dan terinpirasi dari karya Khosro va Shirin, Yusef va Zoleykha, dan sebagainya.

Buku-buku agama pula tidak luput dari pengaruh aroma Persia. Katakanlah buku Sheikh Nuruddin Arraniri dan Abdul Rauf Al-Senkili yang ditulis pada abad 17 M dan 50 judul lainnya memiliki interaksi dengan buku Sa’di, Abu Hamed Mohammad Gazali, Suhravardi, Khoja Abdullah Ansari, yang menjadi sufi-sufi besar di Iran.

Karya sastra Nusantara lain adalah cerita para nabi dan ahlulbait. Sejarah menunjukkan bahwa penulisan cerita para nabi dan ahlulbait dimulai dari Yaman dan Iran, lalu meluas ke negara lainnya dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa, antara lain Turki dan Melayu. Penulis menyebutkan cerita Nabi Yusuf, Hikayat Nabi Miraj, Hikayat Nabi Lahir, Hikayat Bulan Berbelah, Hikayat Raja Khandagh, dan banyak cerita lainnya sebagai cerita para nabi dan ahlulbait yang terlihat dengan jelas pengaruh bahasa dan sastra Persia di dalamnya.

Selain 400 kata dari bahasa Persia pada bahasa Melayu seperti bandar, nakhoda, istana, masih banyak kata lainnya yang menjadi bagian dari bahasa keseharian masyarakat Indonesia yang berasal dari bahasa Persia. Lebih sembilan buah hikayat seperti hikayat Amir Hamzah, Muhammad Hanafiyah dan Bendara Hitam dari Churasan terdapat pengaruh menonjol bahasa Persia dalam hikayat-hikayat ini. Hikayat Bendara Hitam dari Churasan merupakan cerita seorang pahlawan dari Kota Khorasan – salah satu provinsi terbesar di Iran – yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia pada 1953.

Bukti lain, yang membuktikan interaksi historis sastra Persia dan Nusantara adalah syair-syair yang dikenal masyarakat Indonesia. Yakni Bustan dan Musyawarah Burung yang berinteraksi mendapatkan pengaruh dari karya-karya penyair ternama di Iran, seperti Attar, Molawi (Rumi). Pengaruh signifikan penyair-penyair dan sufi masyhur Iran seperti Ghazali, Saadi, Attar terhadap buku-buku Hamzah Fansuri terlihat dari banyaknya kosa kata yang digunakan dalam naskah tersebut.

Alhasil, persamaan antara kedua bangsa Iran dan Indonesia begitu banyak yang pada kesempatan ini hanya dibahas dari sisi persamaan sastra. Tentu saja persamaan-persamaan ini dapat menunjukkan hubungan baik yang sedang terjalin antara kedua negara di berbagai bidang pada saat ini bukan merupakan fenomena baru, melainkan sebagai kelanjutan dari suatu hubungan yang umurnya berabad-abad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez