Kamis, 23 September 2010

Catatan Dari Festival Musikalisasi Puisi Indonesia

Furqon Lapoa
http://kendaripos.co.id/

Walaupun tidak sepopuler baca puisi, musikalisasi puisi sesungguhnya bukan “barang baru” di Indonesia, demikian juga Sulawesi Tenggara. Tahun silam misalnya, Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan pelatihan musikalisasi puisi bagi para siswa dari beberapa sekolah di Kota Kendari, mendatangkan instruktur dari Jakarta, AGS Arya Dipayana. Kegiatan pelatihan tersebut diakhiri dengan semacam lomba antarpeserta, yang dimenangi oleh siswa peserta pelatihan utusan dari Madrasah Aliyah Ummushabri, Kendari.

Olah kreatif anak-anak yang menjuarai musikalisasi itu tidak berhenti ketika pelatihan usai. Mereka kemudian membentuk kelompok musikalisasi puisi Khitari, dan melanjutkan proses kreatif melagukan puisi di bawah bimbingan Syaifuddin Gani, Arif Relano Oba, dan saya. Kelompok yang belum lama terbentuk ini antara lain pernah tampil pada Prosesi Seni Malam Jumat Teater Sendiri pada Oktober 2007. Bulan November, Khitari diundang tampil pada lomba musikalisasi puisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa. Sayang sekali, kesempatan untuk tampil pada ajang nasional itu gagal diraih gara-gara kesibukan sebagian personilnya yang dalam waktu hampir bersamaan mengikuti pekan olah rada dan seni antar pesantren se-Indonesia di Kalimantan. Padahal, sebagian personil lain sudah berangkat ke Jakarta.

Pada bulan April 2008, penyair Syaifuddin Gani selaku Koordinator Musikalisasi Puisi Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara menerima undangan dari Komunitas Sanggar Matahari untuk mengikuti Festival Musikalisasi Puisi tingkat Nasional – dirangkaikan dengan rapat koordinasi Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi) di Jakarta, akhir Mei lalu. Tak ingin lagi menyia-nyiakan kesempatan, pekerja seni musikalisasi puisi (yang masih terbatas jumlahnya) sepakat menunjuk Khitari untuk ikut berpartisipasi festival musikalisasi puisi nasional tersebut.

Penunjukan tersebut dimungkinkan mengingat Khitari bisa disebut sebagai satu-satunya kelompok seni yang mengkhususkan diri dalam musikalisasi puisi. Kelompok Khitari pulalah yang siap untuk berangkat dengan segala resiko. Kesiapan menanggung “resiko” (menguras saku untuk biaya transportasi pulang pergi, misalnya) adalah hal penting, mengingat kegiatan-kegiatan kesenian di provinsi ini masih dipandang sebelah mata – kecuali kegiatan-kegiatan kesenian dengan dana proyek. Dewan kesenian yang di daerah lain menjadi naungan dan pengayom bagi kreativitas para seniman, sudah lama tak terdengar aktivitasnya di sini.

Setelah melakukan proses latihan selama lebih kurang satu bulan, Khitari dengan personil Furqon Lapoa, Arif Relano Oba, Nur Khairah, Dilla, Irfan, memutuskan berangkat. Seperti sudah diduga sebelumnya, para personil Khitari harus merogoh “saku” sendiri karena hingga hari pemberangkatan, belum ada satu pun sponsor yang bersedia memberikan bantuan. Bantuan memang datang dari Kantor Bahasa Propinsi Sulawesi Tenggara dan Badan Pariwisata Sulawesi Tenggara, tetapi jumlahnya tidaklah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan biaya transportasi.

Akan tetapi, minimnya dana bukanlah sesuatu yang harus disikapi secara cengeng. Sebab, selain telah menerima undangan ikut berpartisipasi, juga kami terpacu untuk membuktikan kepada khalayak nasional bahwa Kendari bukan hanya bisa terkenal karena aksi demonstrasi-anarkhisnya (akhir Maret lalu), tetapi juga oleh geliat seninya, antara lain musikalisasi puisi. Dan, tanpa sikap ‘nekad’, kesenian memang tidak akan maju. Karena, sekali lagi, sudah jadi rahasia umum, dunia Kesenian (dengan huruf kapital!) masih kurang dilirik, baik pemerintah maupun perusahaan-perusahaan swasta yang biasa mensponsori kegiatan hiburan dan olahraga.

Akibat kekurangan dana pulalah, maka kami tidak bisa berangkat berombongan, tetapi ‘dicicil’. Nur Khairah dan Dilla berangkat pada 22 Mei 2008, Irfan dan saya berangkat pada 23 Mei 2008, sementara Arif Relano Oba menyusul pada 24 Mei 2008. Meski berangkat secara terpisah, peruntungan masih mempertemukan kami di Wisma Pemuda dan Olahraga Cibubur, Jakarta.

Pemberangkatan yang terpisah tersebut berimbas pada tidak maksimalnya mengikuti rangkaian Rapat Koordinasi, sebab acara berlangsung pada tanggal 22-26 Mei 2008. Meski begitu, tentu ada yang dapat diraih dalam acara tersebut. Di antaranya saja, latihan bersama (musikalisasi puisi) yang dihadiri oleh perwakilan dari Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara, yang didampingi oleh Deavies Sanggar Matahari.

Dalam sesi latihan bersama itu menentukan komunitas yang layak untuk tampil di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki. Dan terpilihlah Khitari sebagai penyaji pertama (24 Mei 2008, jam 20.00 WIB) dengan membawakan musikalisasi puisi “Rinduku Pulang” karya Abd. Razak Abadi, dan mendapat respon yang baik dari penonton. Acara itu antara lain dihadiri oleh Kepala Kantor Pusat Bahasa, di samping sejumlah seniman dari berbagai daerah. Sehabis pertunjukan musikalisasi puisi Khitari dari Kendari, di akhir acara salah seorang penonton berkomentar, “Penampilan Khitari memiliki warna sendiri, garapan musik berbeda dengan penyaji lain, dan kostumnya yang etnis banget.”

Adapun Rapat Koordinasi Nasional Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi) antara lain memutuskan pembentukan Kompi di tingkat propinsi dan kabupaten/kota, sementara Kompi pusat berkedudukan di wilayah Jabotabek. Di samping itu, rakornas juga menghasilkah sejumlah program, di antaranya: (1) membentuk kantong-kantong/sanggar-sanggar musikalisasi puisi Indonesia, (2) mengadakan pelatihan, workshop, bengkel calon penyuluh dan juri musikalisai puisi, (3) mengadakan festival musikalisasi secara berjenjang mulai kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan internasional, (4) mengadakan konser dan pentas keliling musikalisasi puisi, dan (5) mengadakan kerja sama lintas daerah.

Hasil Rakornas KOMPI ini dirumuskan pada 25 Mei 2008 bertempat di gedung Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Cibubur, dengan susunan tim perumus: Agus R. Sarjono, Ratun Untoro, Suyadi San, Hasan Al Banna, Nukman, Ali Syamsuddin Arsi, dan Bucek Hijazie. Untuk mengisi kekosongan kepengurusan di Sulawesi Tenggara, Kompi Pusat menunjuk saya sebagai Ketua Kompi Provinsi Sulawesi Tenggara. Tentu saja, bagi saya, penunjukan ini menuntut tanggung jawab yang tidak mudah. Sebab musikalisasi puisi belumlah begitu memasyarakat dan masih dinikmati oleh kalangan tertentu. Tidak seperti musik komersial, misalnya Peter Pan, Kangen Band dan lain-lain.

Begitulah. Meski bisa mengikuti seluruh rangkaian acara dan saling berbagi ilmu dengan peserta dari daerah lain, tetapi sebagaimana keberangkatan, lagi-lagi kepulangan saya dan kawan-kawan mengalami masalah kurangnya dana. Hingga tulisan ini dikirimkan ke Kendari Pos, saya masih terkatung-katung di Yogyakarta, satu orang di Makasar, sedang tiga orang lagi alhamdulillah telah sampai di Kendari. Namun, mudah-mudahan peristiwa semacam ini tidaklah mengurangi spirit untuk memajukan dunia kesenian di Sulawesi Tenggara, khususnya musikalisasi puisi.
Tabik.

Yogyakarta, 5 Juni 2008

Furqon Lapoa, Guru Seni dan Budaya MAS At-Taqwa Lapoa, pembina kelompok musikalisasi puisi Khitari, baru-baru ini ditunjuk sebagai Ketua Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia (Kompi) Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez